Sesungguhnya
hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari Allah Yang
Maha Pemurah. Allah Subhanahhu wa Ta'ala akan memalingkan hati manusia menurut
kehendak-Nya. Setelah itu, Rasulullah berdoa; 'Ya Allah, Dzat yg memalingkan
hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu! (HR. Muslim)
Maha Benar
Rosulullah dengan segala sabdanya. Patutlah kiranya kita sebagai muslim
mempercayai semua yang terucap oleh Sang Teladan meski kadang terlihat sangat
mustahil oleh akal kita.
Sesungguhnya
akal kita sangatlah terbatas jangkauanya. Sangat pendek pemikirannya. Semua sangat
terbatas dan kesempurnaan tetaplah hanya milik Allah.
Manusia tak
pernah tau takdir apa yang ditetapkan Allah untuknya, besok, bulan depan atau
tahun depan. Bahkan sedetik kemudianpun kita tak pernah tau apa yang akan
menimpa kita.
Begitu pula
dengan hidayah. Hidayah adalah urusan hati, dan Allah yang menggenggam semua
tingkah laku hati kita.
“Sesungguhnya
hati ini laksana bulu ditengah padang pasir tandus yg dibolak-balikkan oleh
angin” (diriwayatkannya oleh Imam Ahmad dalam Al Musnad dan Ibnu Majah.
Dishohihkan oleh syaikh Albani, dari Abu Musa Al Asy’ari).
Telah banyak
contoh yang terukir oleh sejarah Islam, betapa dulu di jaman Rosulullah
terdapat orang-orang yang begitu benci terhadap islam atau kepada pribadi Nabi
Muhammad SAW. Kita tentu ingat cerita kesilaman Sahabat yang Mulia Umar Bin
Al-Khathab RA. Beliau begitu membenci Nabi bahkan tak segan berlaku kasar
kepada adik perempuannya-pun hanya karena ia telah masuk Islam. Tapi Allah Maha
Bijak. Dengan seagala kebesaranNya, ia menunjuki kepada siapa yang ia
berkehendak. Akhirnya, Umar bin Al-Khathab pun masuk Islam.
Di zaman
modern ini, kisah klasik seperti itu sering kali terulang. Dan sekarang itu
terjadi pada pribadi seorang Arnoud Van Doorn. Tahukah anda siapa Arnoud Van
Doorn itu? Ia adalah Mantan politisi Partai untuk Kebebasan PVV Belanda yang
ikut membuat film hina Islam, "Fitna", Arnoud Van Doorn mengungkap
rencananya untuk memproduksi film internasional tentang Nabi Muhammad dan
Islam. Untuk "membayar" kerugian yang ia akibatkan sebelumnya.
Seperti yang
diposting dalam http://news.liputan6.com/read/569538/hapus-kesalahan-eks-penghina-islam-bikin-film-nabi-muhammad
ia berkata: "Aku akan memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan pada
Islam dan Rasulullah dalam film 'Fitna'," kata Arnoud yang menjadi mualaf
bulan lalu dalam wawancara eksklusif dengan Saudi Gazette, seperti dilansir Al
Arabiya (23/4/2013).
Sabtu
lalu Arnoud mengunjungi makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi di Madinah, dan
meminta maaf karena menjadi bagian dari film yang mendeskriditkan Islam.
Ia
menyesali perbuatannya itu, yang dilakukan bersama petinggi partai yang
dipimpin Geert Wilders. "Ini saatnya untuk menutup buku. Aku benar-benar
tak ingin mengingatnya," kata dia. "Film yang memicu reaksi luas
merupakan langkah yang teramat salah dari pihak kami. Karena mengandung banyak
informasi yang menyesatkan dan tidak benar tentang Islam dan Nabi Muhammad."
Arnoud
mengatakan, ia telah memutuskan, menggandeng perusahaan CDA yang berbasis di
Kanada untuk membuat sebuah film internasional, untuk membantah prasangka yang
beredar di Barat terhadap Islam dan Rasul-nya. "Saya akan menggunakan
pengalaman saya memproduksi film alternatif."
Dianggap
Pengkhianat
Arnoud
mengaku menyesal terlibat dalam film yang mendiskreditkan Islam, sebelum
berusaha mengetahui apa sesungguhnya agama itu.
Hujatan
demi hujatan yang dialamatkan pada "Fitna" membuatnya tergerak
mempelajari Islam, yang akhirnya menuntunnya menjadi mualaf.
Namun,
keputusannya bukannya tanpa risiko. Mantan koleganya di Partai untuk Kebebasan
PVV sontak marah. "Partai itu tetap dalam pendiriannya, menentang Islam
dan penyebarannya ke Eropa. Beberapa dari anggotanya bahkan menganggapku
pengkhianat," kata dia.
Kepada
pihak-pihak yang menentangnya, Arnoud Van Doorn berpesan, "izinkan aku
mengatakan, ini adalah keputusan pribadi saya. Dan saya tak akan menyerahkan
kehidupan baru saya dalam Islam," kata dia. Karena bagi Arnoud, adalah hak
setiap orang memilih agama dan kepercayaan.
Dia
menambahkan, di situs jejaring sosial, ada banyak komentar antagonis dan
kebencian atas putusannya itu. "Itu muncul dari ketidaktahuan, prasangka,
dan permusuhan terhadap Islam dan muslim." Di sisi lain, ia berterima
kasih semua orang yang mendukungnya.
Arnoud
mengungkap, di depan makam Nabi Muhammad, ia juga berjanji untuk menyebarkan
pesan sejati Rasulullah: damai. Dan berjuang untuk mendorong perdamaian dan
hubungan yang harmonis antara orang-orang di seluruh dunia -- tak pandang agama
dan latar belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar