Ende, Masjid Babussalam – Tak terasa
kita sudah berada di dua per tiga akhir bulan Sya’ban. Hari-hari terasa bergitu
cepat berlalu dan tak disangka, Ramadhan kian dekat di pelupuk mata. Seperti biasa,
selalu ada kebahagiaan di hati setiap muslim, entah itu anak-anak sampaipun
orang dewasa, tentunya kebahagian itu berlatar belakang alasan yang berbeda
bagi setiap individu.
Ramadhan kian dekat. Sepantasnya kita
bersyukur dengan kedatangannya. Sejatinya kita bergembira dengan kehadirannya. Dan
selayaknya pula kita berbenah diri untuk menyambutnya.
Namun, lagi-lagi kita selalu
terbentur dengan satu masalah klasik yang kerap muncul tiap tahun di negeri
ini. Selalu muncul pertanyaan. Selalu ada perbedaan. Dan selalu saja itu
terjadi di tiap tahun. Kapan awal Ramadhan? Kapan 1 Syawal?
Nampaknya memang beginilah kenyataan
yang harus diakrabi oleh kaum muslimin negeri ini. Ramadhan benar-benar menjadi
tonggak kesabaran. Kedatangannya bukan saja membawa rahmat, berkah dan
maghfirah semata. Lebih dari itu, Ramadhan secara khusus membawa pesan
kesabaran bagi kaum muslimin di negeri ini. Yak, muslimin di negeri ini harus
belajar bersabar menyikapi perbedaan awal dan akhir Bulan Ramadhan.
Tahun ini dipastikan akan terjadi
perbedaan penetapan awal Bulan Suci Ramadhan. Sudah menjadi maklum, dua ormas
terbesar di negeri ini, NU dan Muhammadiyah menjadi barometer penentuan
jatuhnya awal dan akhir Ramadhan. Mengutip di situs resmi Muhammadiyah; www.muhammadiyah.or.id,
awal Ramadhan 1435 H jatuh pada tanggal 28 Juni 2014.
Hal ini berdasarkan data awal bulan Hijriyah pada Kalender
Muhammadiyah 2014, yang merupakan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Muhammadiyah, ijtimak atau konjungsi awal bulan Ramadan akan jatuh pada hari
Jum’at 27 Juni 2014, pukul 15:10:21WIB. Adapun tinggi bulan di Yogyakarta
adalah 0°
31' 17" , dengan kata lain pada saat terbenam
matahari posisi hilal berada di atas ufuk.
Dengan
demikian, tanggal 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu, 28 Juni 2014, dimana umat
Islam akan memulai puasa Ramadan pada hari itu, sementara ibadah tarawih sudah
dapat dimulai pada Jum’at malam, 27 Juni 2014 setelah salat Isyak.
Di pihak lain,
oleh karena pada 27 Juni itu bulan masih sangat rendah, hampir mustahil bisa
dilihat melalui metode rukyat. Sehingga pemerintah dan ormas yang menggunakan
metode rukyat yakni Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan 1 Ramadhan 1435 H/2014 M
pada 29 Juni.
Wakil Sekjen PBNU
Abdul Mun'im DZ menuturkan NU akan mengikuti ketentuan pemerintah. Dia
menjelaskan PBNU sejatinya juga memiliki kalender yang didasarkan hisab,
seperti milik Muhammadiyah.
"Tetapi
dari kalender itu perlu diperkuat dengan penglihatan langsung (rukyat, red),"
katanya. Seandainya nanti ada perbedaan, dia berharap tidak menjadi pemecah
persatuan umat Islam di Indonesia.
Masyarakat
Indonesia bakal disajikan fenomena perbedaan penetapan hari penting dalam
kalender Islam atau Hijriyah. Sejumlah pakar sudah berkesimpulan bahwa 1
Ramadan 1435 H/2014 M bakal berbeda. Tetapi penetapan 1 Syawal 1435 H/2014 M
kompak.
Sebagai catatan, Kementerian Agama
(Kemenag) tidak lagi menyiarkan secara langsung jalannya sidang isbat
(penetapan) pada awal Ramadhan 1435 H/2014 M, termasuk pula sidang isbat awal
Syawal seperti tahun-tahun sebelumnya. Demikian yang termuat di NU Online.
Masih dari sumber yang sama, siaran
langsung hanya untuk hasil sidangnya saja. Jadi, proses jalannya sidang tak
dapat dilakukan secara langsung lagi seperti tahun lalu, sebut siaran pers
Kemenag di Jakarta, Senin.
Sebelumnya Menteri Agama Lukman
Hakim Saifuddin menginformasikan bahwa kementerian tersebut siap menggelar
sidang isbat. Hanya kemungkinan proses jalannya sidang tahun ini tidak akan
disiarkan langsung oleh stasiun televisi.
"Saya kira tidak perlu
disiarkan langsung proses jalannya sidang. Cukup hasilnya saja yang disiarkan
langsung," katanya.
Sumber bacaan :
- http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,52700-lang,id-c,nasional-t,Kemenag+Tak+Lagi+Siarkan+Langsung+Sidang+Isbat-.phpx
- http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-3614-detail-hilal-sudah-wujud-27-juni-maka-puasa-ramadhan-dimulai-28-juni-2014.html
- http://m.jpnn.com/news.php?id=226571
- Gambar : http://mutiary.files.wordpress.com/2010/10/rukyat200809-300x2431.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar