Masjid Babussalam - London – Lebih dari 300
korban Holocaust yang selamat dan anak cucunya berdemo di London, Sabtu
(23/8/2014), menanggapi iklan pro-Israel yang baru diterbitkan oleh koran-koran
top AS.
Mereka
menulis surat terbuka mengutuk serangan Israel ke Jalur Gaza dan mendesak
Israel menyudahi “genosida yang sedang berlangsung” terhadap rakyat Palestina.
Dalam
surat terbuka yang dirilis pada Minggu (24/8/2014), 327 penandatangan surat itu
mendesak Isarel segera “mengakhiri segala bentuk rasisme, termasuk genosida
yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina dan mengenakan boikot
sepenuhnya terhadap perekonomian, kebudayaan dan pendidikan Israel.”
“Genosida
berawal karena dunia membiarkannya,” tulis surat terbuka itu, seperti dilansir
oleh Ahram Online,
Senin malam.
Surat
terbuka itu dirilis oleh Jaringan Anti-Zionist Yahudi Internasional (IJAN),
sebuah organisasi yang menjelaskan dirinya sebagai “ berjuang tanpa kompromi
demi emansipasi manusia, termasuk pembebasan rakyat Palestina dan tanah tumpah
darah mereka yang tak terelakkan.”
IJAN
juga menentang pendudukan Israel di wilayah Palestina, yang menurut kelompok
pro-rakyat Palestina tersebut, lebih berdasar pada eksploitasi dan bertentangan
dengan sejarah penganiyaan bangsa Yahudi.
Surat
tersebut menanggapi sebuah iklan yang ditulis bersama oleh aktivis Yahudi AS
dan penerima hadiah Nobel perdamaian Elie Wiesel (salah satu korban Holocaust
namun selamat) dan rabbi paling top di AS Shmuley Boteach, yang keduanya
mengutuk “kultus kematian Hamas” dengan memakai kanak-kanak Palestina sebagai
tameng manusia.
Iklan
tersebut meminta “dukungan publik Amerika untuk tegak bersama rakyat Israel
yang berjuang mempertahankan hidup,” sembari menambahkan bahwa tentara Israel
terpaksa memilih antara mengorbankan perisai manusi (di Palestina) atau orang
Yahudi Isarel yang bakal merugi.
Meskipun
iklan tersebut ditolak oleh koran The
London Times karena opini kelompok Yahud ini “terlalu dibuat-buat,”
namun koran top AS termasuk The
New York Times, The Washington Post dan The Wall Street Journal memasang
iklan si Wiesel dan Boteach.
Gerakan
Hamas memuji pernyataan korban Holocaust itu. Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum
menyebutkan bukti “kejahatan genosida” Israel, serta “kesalahan narasi Israel
dan terlalu bersandar pada PM Netanyahu,” seperti dilansir kantor berita Mesir MENA, Senin.
“Pernyataan
tersebut mencerminkan sebuah sumbangan penting untuk memobilisasikan opini
publik internasional demi kemaslahatan rakyat Palestina,” tutur Barhoum.
Sejak
awal serangan Israel di Jalur Gaza selama tujuh pekan, 2.122 warga Palestina
tewas (sekitar 500 kanak-kanak, lebih dari 10.000 orang terluka). Sementara di
pihak Israel, hanya 68 orang yang tewas.
Sumber
: inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar