MASJID BABUSSALAM - Bulan ini sudah memasuki bulan Dzulhijjah, dimana umat
Islam seluruh dunia sedang melaksanakan ibadah yang sangat mulia sekaligus
rukun Islam kelima yakni haji. Terkait dengan bulan Dzulhijjah, atau bulan Haji
ini, tentu seluruh umat Islam seantero bumi juga akan menyambut datangnya hari
raya Idul Adha.
Seperti dilansir dari JPNN, pemerintah akhirnya
memutuskan Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijah) 1435 H jatuh pada Minggu, 5
Oktober. Keputusan ini diambil setelah digelar sidang isbat yang mengumpulkan
hasil rukyah (pemantauan) hilal di 70 titik seluruh Indonesia. Hasil pemantauan
dinyatakan hilal tidak terlihat.
Sidang isbat yang telah dilakukan oleh pemerintah
beserta tokoh-tokoh ulama dari berbagai organisasi keagamaan pun berlangsung
cukup lama. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar mengakui bahwa sidang
isbat penetapan 1 Dzulhijah yang dilakukan pada 26 September yang lalu
berlangsung lebih lama dibandingkan sidang isbat penetapan 1 Ramadan atau 1
Syawal lalu.
Meskipun pemerintah telah mengeluarkan keputusan bahwa
Idul Adha jatuh pada 5 Oktober, namun sepertinya pelaksanaannya tak akan
serentak. Sebelumnya, organisasi islam Muhammadiyah sudah mengeluarkan maklumat
penetapan hari-hari besar Islam. Dimana Idul Adha ditetapkan jatuh pada Sabtu,
4 Oktober.
Terkait dengan perbedaan penetapan Idul Adha,
Nasaruddin seperti dituliskan JPNN menjelaskan implikasinya tidak sebesar atau
serumit ketika ada perbedaan awal Ramadan atau Idul Fitri. Meskipun begitu,
Nasaruddin mengakui masyarakat muslim Indonesia mengidamkan adanya kekompakan.
Termasuk ketika ada penetapan hari-hari besar agama Islam.
Namun Nasaruddin menambahkan, dampak perbedaan penetapan
Idul Adha yang berpotensi menimbulkan polemik adalah penetapan yaumil arafah
atau hari jamaah haji wukuf di padang Arafah. Pemerintah Arab Saudi sudah
menetapkan bahwa yaumil arafah jatuh pada Jumat, 3 Oktober. Pada saat itu, umat
Islam yang tidak berhaji disunahkan melaksanakan puasa Arafah.
Kalau merujuk pada ketetapan pemerintah, yakni Idul
Adha jatuh pada 5 Oktober, maka puasa Arafah-nya jatuh pada Sabtu, 4 Oktober.
Saat disambungkan dengan kondisi di Arab Saudi, jamaah haji di sana pada 4
Oktober sudah menjalankan Idul Adha. Sehingga puasa Arafah yang umumnya
dilaksanakan ketika jamaah haji menjalankan wukuf, tidak cocok lagi.
Namun, Nasaruddin juga menjlaskan kondisi Saudi dan
Indonesia tentu tidak bisa disamakan dalam penetapan sidang isbat. Dia
menjelaskan, Indonesia sudah tergabung dalam komunitas Majelis Agama Brunei
Darussalam, Indonesia, dan Malaysia (MABIM).
Menurutnya, dalam komunitas ini, disepakati bahwa
penetapan bulan baru dalam kalender Islam merujuk pada sistem imkanur rukyah.
Dalam sistem ini, dikatakan sudah berganti bulan jika posisi hilal minimal 2
derajat di atas ufuk. Sedangkan kondisi tadi malam, posisi hilal masih sekitar
0,63 derajat di atas ufuk.
Karena saat pengamatan 24 September kemarin posisi
hilal tidak sampai 2 derajat di atas ufuk, maka diambil kebijakan isti”mal.
Yaitu menggenapkan jumlah hari dalam bulan Zulkaidah menjadi 30 hari. Sehingga
1 Dzulhijah baru jatuh pada Jumat, 26 September. Itu artinya Idul Adha (10
Dzulhijah) jatuh pada Ahad (5/10), dan puasa Arafah jatuh pada Sabtu (4/10).
Sementara itu, Lajnah
Falakiyah Nahdlatul Ulama, seperti yang dikutip dari NU Online , menyelenggarakan
rukyatul hilal atau observasi bulan sabit di sejumlah titik strategis di
Indonesia untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah 1435 H pada Rabu (24/9) petang
bertepatan dengan tanggal 29 Dzulqa’dah.
Ketua Lajnah Falakiyah PBNU
KH A. Ghazali Masroeri mengatakan, pihaknya telah mengaktifkan pos pelaporan
hasil rukyat di kantor PBNU Jakarta Pusat dan menyebarkan nomor-nomor kontak
informasi kepada para pengurus Lajnah Falakiyah di sejumlah daerah.
Data hasil hisab awal
Dzuhijjah 1325 H yang diterbitkan oleh Lajnah Falakiyah untuk markaz Jakarta
menunjukkan ijtima’ atau konjungsi baru terjadi pada Rabu 24 September 2014
pukul 13.24 WIB, sementara tinggi hilal pada saat matahari tenggelam baru
mencapai 0 derajat 27 menit di atas ufuk.
Sumber :
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,54692-lang,id-c,nasional-t,Rukyatul+Hilal+Rabu+Petang++Idul+Adha+Berpotesi+Beda-.phpx
http://www.iberita.com/47737/idul-adha-2014-puasa-arafah-9-dzulhijjah-1435-h-keputusan-pelaksanaan-jatuh-hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar